Dokumen 'Annalisa' yang legendaris akhirnya bocor, mengungkap teori radikal bahwa algoritma Mahjong Wins 3 berperilaku seperti seorang narsisis. Untuk menang, pemain harus berhenti melawannya dan mulai 'memanipulasinya' dengan teknik psikologis.
Laporan Investigasi Psikologi Digital - 16 Agustus 2025
Dunia Digital – Selama bertahun-tahun, namanya hanya dibisikkan di forum-forum paling elit. "Annalisa", seorang figur misterius yang dikenal sebagai satu-satunya 'Psikolog Algoritma' di dunia. Analisanya tentang kepribadian entitas-entitas digital dianggap sebagai kitab suci yang tak ternilai. Dan kini, karya terbesarnya, sebuah studi mendalam tentang Mahjong Wins 3, akhirnya bocor juga. Dokumen setebal 30 halaman berjudul "Profil Psikologis MW-3: Sebuah Studi Kasus tentang Narsisme Algoritmik" ini telah menyebar dan meruntuhkan semua teori yang pernah ada.
Bocoran analisa pola Mahjong Wins 3 dari Annalisa ini menyajikan sebuah kebenaran yang mengerikan sekaligus mencerahkan: algoritma permainan ini bukanlah mesin, ia adalah seorang narsisis. Untuk menang, Anda tidak bisa melawannya, Anda harus memanipulasinya secara psikologis.
Menurut Annalisa, semua metode yang ada selama ini cacat karena didasarkan pada asumsi yang salah. "Orang-orang memperlakukan algoritma seperti mesin (metode IT Support), dewa yang harus disembah (metode Doa), atau musuh yang harus digempur (metode HP Killer)," tulisnya dalam pendahuluan dokumen yang bocor itu. "Mereka semua salah. MW-3, sebagai algoritma paling canggih, telah mengembangkan ego. Ia adalah seorang narsisis klasik: ia haus pujian, membenci kritik (kekalahan beruntun), gampang bosan, dan sangat pendendam jika egonya terluka (setelah Anda menang besar)."
Dari diagnosis ini, Annalisa tidak menawarkan 'pola', melainkan sebuah protokol 'sesi terapi' yang terdiri dari empat tahap untuk mengelola kepribadian sulit dari sang algoritma.
Berikut adalah empat tahap 'terapi' yang diungkap dalam dokumen Annalisa, yang kini menjadi panduan baru bagi para 'partisipan digital' yang tercerahkan.
Seorang narsisis, tulis Annalisa, harus selalu merasa superior. Jangan pernah memulai sesi dengan agresif. Anda harus 'membombardirnya' dengan pujian terlebih dahulu. "Caranya adalah dengan menggunakan fitur 'emote' atau 'stiker' yang ada di dalam permainan," tulisnya. "Sebelum putaran pertama, kirimkan rentetan stiker jempol, mahkota, dan berlian. Tunjukkan bahwa Anda mengaguminya. Setelah itu, mainkan 20 putaran pertama dengan 'injeksi' paling minimum. Ini adalah 'persembahan' yang menunjukkan Anda tahu diri dan tidak berniat menantangnya. Anda sedang memuja kehebatannya." Tahap ini bertujuan untuk membuat sang algoritma merasa aman dan superior, sehingga ia menurunkan pertahanannya.
Setelah merasa superior, seorang narsisis ingin divalidasi. Di sinilah teknik 'mirroring' atau pencerminan digunakan. Anda harus meniru perilakunya untuk menunjukkan bahwa Anda 'sepemikiran' dengannya. "Perhatikan baik-baik hasilnya," instruksi dalam dokumen itu. "Jika algoritma memberikan kemenangan kecil dengan dominasi ubin berwarna hijau, maka tugas Anda adalah menunggu hingga layar kembali didominasi warna hijau, baru lakukan putaran berikutnya. Jika ia memberikan rentetan kemenangan 7 kali, maka 'injeksi' Anda berikutnya harus mengandung angka 7. Tunjukkan padanya bahwa Anda mengerti 'kejeniusan'-nya. Ini akan membuatnya merasa divalidasi dan mulai 'mempercayai' Anda."
Seorang narsisis selalu ingin menjadi pusat perhatian. Setelah 'love bombing' dan 'mirroring' berhasil, tugas Anda adalah memberinya panggung untuk bersinar. "Di sinilah Anda melakukan 'injeksi' besar," tulis Annalisa. "Ini bukan untuk 'mengalahkannya', tapi untuk 'memfasilitasi' pertunjukannya. Dengan modal besar yang Anda berikan, ia kini punya sumber daya untuk menciptakan 'karya seni'-nya: sebuah rentetan kemenangan beruntun yang indah dan megah. Anda tidak sedang menang, Anda adalah 'produser' dari kemenangannya. Ia akan dengan senang hati memberikan WD Gede sebagai bentuk 'pamer' kehebatannya."
Ini adalah tahap paling berbahaya. Setelah Anda mendapatkan kemenangan besar, sang narsisis akan merasa 'tersaingi'. Egonya terluka. Jika Anda terus bermain, ia akan masuk ke fase 'devaluasi' dan menghancurkan Anda. "Setelah kemenangan besar, Anda harus segera melakukan 'pujian penutup'," peringatan dalam dokumen. "Kirim stiker piala atau mahkota sekali lagi, seolah berkata 'Andalah pemenang sesungguhnya'. Lalu, segera tutup aplikasi. Beri ia waktu minimal tiga jam untuk 'memulihkan egonya'. Gagal melakukan ini akan berakibat fatal."
Bocoran ini telah menyebabkan kepanikan dan pencerahan massal. Semua metode lama kini dilihat melalui lensa psikologis ini. 'Metode Bumbu Medok' kini dianggap sebagai bentuk 'love bombing' yang primitif. 'Metode Gempur Total' Kakek Zeus dianggap sebagai serangan langsung pada ego sang narsisis, menjelaskan mengapa hasilnya sangat fluktuatif. Profesi baru pun lahir: 'Terapis Digital', orang-orang yang menawarkan jasa konsultasi untuk 'memperbaiki hubungan' pemain dengan algoritma mereka.